OLEH: HUSEIN SUSANTO
Assalamu'allaikum sobat....
Alkhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa hadir kembali untuk sekedar menulis menuangkan angan angan dalam blog tercinta saya ini. Tema kali ini adalah tentang pendidikan, yaitu kaitanya dengan pembentukan kepribadian seseorang... semoga bermanfaat. amin
Pendidikan adalah kegiatan yang sistematis dan
sistemik terarah pada ter-bentuknya pribadi, sehingga pendidikan sebagai proses
pembentukan kepribadian.[1]
Arti pendidikan yang cukup sederhana yang tersirat makna betapa pentingnya
pen-didikan dalam pembentukan pribadi seseorang.
Selanjutnya kalau kita mencermati arti dari pendidikan secara etimologi, yang mana kata pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini medapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.[2] Kaitanya dengan pembentukan pribadi maka, makna mendidik tersebut merupakan usaha yang selalu dikerjakan oleh seseorang ketika ingin mengarahkan seseorang kepada kepribadian yang ia inginkan.
Selanjutnya kalau kita mencermati arti dari pendidikan secara etimologi, yang mana kata pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini medapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.[2] Kaitanya dengan pembentukan pribadi maka, makna mendidik tersebut merupakan usaha yang selalu dikerjakan oleh seseorang ketika ingin mengarahkan seseorang kepada kepribadian yang ia inginkan.
Terbentuknya pribadi seseorang memang tidak lepas dari
proses pendidikan yang ia jalani. Karena pada dasarnya pendidikan merupakan
usaha mendidik yang artinya adalah memelihara dan memberi latihan yang
memerlukan adanya ajaran, tuntunan, dan bimbingan akhlaq dan kecerdasan pikiran.[3]
Bayi yang baru lahir kepribadiannya
belum terbentuk, belum mempunyai warna dan corak kepribadian yang tertentu. Ia
baru individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat
bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman melalui bergaul dengan
lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan.
Sehingga pengaruh pendidikan dalam pembentukan pribadi
seseorang adalah sangat besar. Untuk itu proses pendidikan harus benar-benar
diperhatikan. Karena proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah pada pencapaian tujuan pendidikan.[4]
Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses
belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku (kepribadian) peserta
didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar
yang optimal.
Dengan demikian maka guru harus memiliki strategi
dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan.[5]
Untuk memiliki strategi maka guru harus menguasai tehnik-tehnik penyajian, atau
biasanya disebut metode mengajar. Tehnik penyajian pelajaran adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru. Pengertian
lain adalah sebagai tehnik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas.[6]
Dengan demikian maka diharapkan bahwa tujuan dari pendidikan yaitu terbentuknya
kepribadian anak didik bisa tercapai.
Selanjutnya dalam kaitanya dengan pembentukan pribadi
muslim juga tidak lepas dari adanya pendidikan yaitu pendidikan Islam. Sehingga
untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu terbentuknya pribadi muslim, tidak
lepas pula dari adanya metode atau tehnik, dan harus berdasarkan norma dan
ajaran Islam dalam pelaksanaanya. Dalam proses pendidikan Islam, metode
mempunyai kedudukan yang signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode
sebagai seni dalam mentranfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dianggap
lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri.[7]
Berangkat dari uraian tersebut maka pendidikan agama
Islam baik yang berlangsung di lingkungan pendidikan formal maupun non
formal seperti dalam pondok pesantren, dan lain lain harus memperhatikan
tehnik atau metode dalam proses
pendidikannya, sehingga pribadi muslim yang menjadi tujuan dapat tercapai,
selain itu juga harus berdasarkan norma Islam. Karena pendidikan yang bisa
mengarah pada terbentuknya pribadi muslim adalah pendidikan yang berdasarkan
nilai-nilai ajaran Islam. Maka tidak berlebihan bila dikatakan pendidikan Islam
merupakan proses membimbing dan membina fitroh peserta didik secara maksimal
dan bermuara pada terbentuknya pribadi muslim.[8]
Hal semakna juga dikatakan oleh Drs. Ahmad D. Marimba
yang mana beliau mendefinisikan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani,
rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam.[9]
Dengan pengertian yang lain beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan
istilah “kepribadian muslim” yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam,
memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan
bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.[10]
Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pendidikan
memiliki pengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang. Dengan demikian
pendidikan agama Islam juga memiliki pengaruh dalam pembentukan kepribadian
seseorang, terutama kepribadian yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.
Sehingga peran
aktif pendidikan agama Islam dalam proses belajar mempunyai kemampuan
untuk membentuk dan meningkatkan pribadi muslim.
wassalamu'alaikum Warah matullohi Wabarokaatuh.....
wassalamu'alaikum Warah matullohi Wabarokaatuh.....
[1] Umar
Tirtaraharja dan Lasula, Pengantar Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta,
2000),34.
[2] Muhibbin Syah,
Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Rosda Karya,
1995),10.
[4] Lasula,Pengantar
Pendidikan. 40.
[5] Roestiyah N.K, Strategi
Belajar Mengajar. ( Jakarta: Rineka Cipta, 2001), 1.
[6] Ibid.
[7] Armai Arief, Pengantar
Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 39.
[9] Ahmad D.
Marimba Dalam Munardji, Buku Ajar Ilmu Pendidikan Islam. (Tulungagung:
STA-
IN Tulungagung, 2000), 1.
[10] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar