Rabu, 01 April 2015

AKHLAQ

Akhlaq
oleh Husein Susanto
Assalamu,alaikum sobat ....
Alkhamdulillah malam ini saya bisa mengisi blog tercintaku ini dengan coretan coretan khas dari saya. Coretan yang sangat sederhana pengisi sepi. Dalam kesempatan ini saya coba menulis tentang Akhlaq, pengertian dan pembagianya..

Akhlak merupakan tahap ketiga dalam kehidupan beragama. Tahap pertama menyatakan keimanan dengan mengucapkan syahadat, tahap kedua melakukan ibadah seperti shalat, zakat, puasa termasuk membaca al-Qur’an dan berdo’a, tahap ketiga sebagai buah dari keimanan dan ibadah, adalah akhlak.

Husni Rahim, dalam bukunya yang berjudul "Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia", Akhlak merupakan fungsionalisasi agama, yang artinya keberagamaan menjadi tidak berarti bila tidak dibuktikan dengan berakhlak.  Orang mungkin banyak sholat, puasa, membaca al-Qur’an, dan berdo’a,

Kamis, 05 Maret 2015

PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM

 OLEH: HUSEIN SUSANTO
 Assalamu'allaikum sobat.... 
Alkhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa hadir kembali untuk sekedar menulis menuangkan angan angan dalam blog tercinta saya ini. Tema kali ini adalah tentang pendidikan, yaitu kaitanya dengan pembentukan kepribadian seseorang... semoga bermanfaat. amin
Pendidikan adalah kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah pada ter-bentuknya pribadi, sehingga pendidikan sebagai proses pembentukan kepribadian.[1] Arti pendidikan yang cukup sederhana yang tersirat makna betapa pentingnya pen-didikan dalam pembentukan pribadi seseorang.

Rabu, 04 Maret 2015

UJIAN KETAATAN

UJIAN KETAATAN

oleh husein susanto


Assalamu'alaikum Warahmatulloohi Wa Barakaatuh

Selamat pagi sobat, semoga semua dalam keadaan yang baik dan selalu dalam lindungan  Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sedikit cerita tentang kisah sahabat dalam ketaatanya kepada Rosululloh.....

Saat itu adalah detik-detik menegangkan menjelang Perang Badar, Rosululloh saw, tahu benar bahwa orang-orang Quraisy sedang bersiap-siap untuk menghadapi kaum muslimin. Tentara yang banyak dan terlatih, perbekalan dan persenjataan perang, semua ada pada mereka. Sementara Rosululloh saw dan para shahabat hanya sedikit jumlahnya, serta peralatan seadanya. Di antara pasukan yang sedikit itu, yang dianggap siap adalah orang-orang Muhajirin. Melihat hal ini, beliau mengulang-ulang peringatan, “